Keluarga Paruh Waktu Cinta Penuh Waktu

Setiap keluarga selalu memiliki kehidupan, dinamika, dan turbulensinya sendiri, oleh sebab itu setiap keluarga memiliki orientasi masing-masing untuk mencapai tujuan tertentu, yang secara umum dalam perspektif agama Islam ingin menjadi keluarga sakinah, mawadah, dan warahmah.


Tujuan dalam membina keluarga membutuhkan sikap dan upaya saling mencintai, menghargai, dan apresiasi terhadap pasangan berbeda dalam berbagai hal, sebab nyatanya sebuah pernikahan atau membina keluarga bersedia menerima seluruh perbedaan, baik adat, sifat, kebiasaan, pemikiran, hobi, dan seluruh perbedaan lainnya. Terus ada dimana persamaannya? jawabannya hanya ada satu, yaitu, persamaan berumah tangga yang sehidup, sesurga.


Mereka yang memilih jalan menikah atau berumah tangga akan selalu bersedia untuk belajar sepanjang hidup bersama pasangannya. Sebagaimana telah menjadi ungkapan banyak orang bahwa pelajaran terbaik itu adalah pelajaran hidup, termasuk diantaranya pelajaran dalam menjalani dan membina rumah tangga. Sementara dalam perspektif lain, mereka yang menikah dengan menjalani dan membina keluarga yang baik dan harmonis, semacam menemukan jalan pulang terhadap seluruh fantasi, harapan, dan berbagai orientasi personal lainnya yang kemudian berumah menjadi energi kolektifitas dan kebersamaan, sehingga rumah tangga harus dirawat, dibina, dicintai, dan didoakan bersama-sama pula.


Buku ini menceritakan mengenai perjalanan pernikahan yang mencapai perjalanan 10 tahun, masih terlipat jarak puluhan kilometer, dan hanya berkumpul di akhir pekan atau hari libur. Dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, menyebabkan cerita dalam buku ini dapat menjadi cerita banyak orang yang memiliki kemiripan pengalaman dan perjalanan—yang diharapkan menjadi refleksi bersama. Selain itu, penulisan buku ini yang ditulis dengan menggunakan bab pendek, sehingga dapat dibaca, istirahat, dan dibaca kembali tanpa kehilangan cerita yang sebelumnya.


Barangkali, cerita dalam buku ini tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan banyak kisah kehidupan berumah tangga lainnya yang tersohor, namun setidaknya keberanian penulis untuk menceritakan dan menuliskannya, diharapkan menjadi penyambung rasa dan harapan terhadap keluarga, khususnya kedua anak tercinta.


Terima kasih telah bersedia untuk membaca buku ini. Semoga bermanfaat. Dan teruslah berjuang untuk keluarga. Ganbatte!


....

e-Book dapat diunduh gratis klik (unduh)




0 comments: