Menolak Mengaji dengan Peluk Cium

Malam ahad kemarin. Seperti biasa saya meminta Luna untuk mengaji dengan saya, sekalipun sore harinya ia telah mengaji di Madin sebelah rumah mertua. Barangkali, itu hal wajar bagi semua orang tua untuk mengetahui kemampuan membaca Alquran anaknya dan pembiasaannya.


"Kakak, mau hapalan aja" nego Luna.


"Kan, beda Kak"


"Nggak mau. Kakak mau hapalan aja" wislah. Ini sudah pakai jurus ngambek.


Saya pun menyerah. Saya mengikuti keinginan Luna setor hapalan juz 30 yang masih hapal sebagian itu. Namun, tidak berapa lama berselang datanglah Khawla untuk mengajak bermain lampu-lampuan. Dan sudah pasti bisa ditebak, hapalan dan ngaji pun menjadi ambyar malam itu. Kedua bocah itu malah bermain.


"Ayah foto bareng sama anak-anak itu" pinta istri yang sedari tadi di sebelah saya. Ia tahu saya pasti marahi anak-anak yang bermain di jam belajar. Saya pun manut saja.


"Kak, Dek.. cium ayah itu.." pinta istri di foto kedua.


Laah.. saya jadinya tidak jadi marah. 


😩




0 komentar: