Ekonomi Makro Islam

Ekonomi Islam berpandangaan bahwa aktivitas ekonomi tidak sekadar untuk mencari keuntungan dalam aktvitas ekonomi, melainkan juga aktivitas ibadah (falah). Ibnu Qayyim (1292-1350 M) menghadirkan gagasan homo islamicus bukan homo economicus. Dalam homo economicus mempunyai pandangan bahwa setiap manusia bertanggung jawab untuk membimbing diri menjadi hamba Allah yang baik. Maka, dalam konteks ini pencapaian falah dalam aktivitas ekonomi Islam menjadi jalan petunjuk dan pedoman untuk mencapai kehidupan yang sesungguhnya.

Ekonomi makro Islam yang membahas mengenai permasalahan ekonomi secara makro yang berupa pengelolaan dan pengendalian dalam perspektif ajaran agama Islam. Oleh sebab itu, dalam konteks ini beberapa bagian ilmu ekonomi makro (konvensional) digunakan untuk memperkaya metode, analisa, dan pendekatan sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Ekonomi makro Islam menawarkan prospek yang signifikan untuk pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang mampu mengatasi permasalah ekonomi negara. Ekonomi makro Islam sebagai cabang ilmu ekonomi yang menganalisis perilaku ekonomi secara agregat, sehingga eknomi makro dapat dimaknai sebagai ilmu yang mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan (agregat). 

Secara umum ekonomi makro merupakan ilmu ekonomi yang mempelajari perekonomian sebuah negara secara komprehensif, sehingga dapat digunakan dalam menganalisis target-target kebijakan, seperti pendapatan nasional, inflasi, pengangguran, tenaga kerja, dan lainnya. Maka, dalam konteks ini keberadaan ilmu ekonomi makro sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang secara khusus mempelajari mengenai mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan (agregat). Variabel agregat dalam ekonomi makro meliputi tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi nasional, tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat harga umum, jumlah uang beredar (inflasi), kesempatan kerja, neraca pembayaran, dan lainnya.

Berhubung ekonomi makro mempelajari perekonomian secara keseluruhan (agregat) dalam mendorong terjadinya efesiensi penggunaan faktor-faktor produksi untuk mencapai kemakmuran masyarakat (rakyat). Maka, ekonomi makro dapat digunakan dalam untuk menganalisis cara-cara terbaik dalam mempengaruhi target-target kebijaksanaan pemerintah agar pembangunan nasional dapat berjalan secara baik, oleh sebab itu tujuan dari mempelajari ekonomi makro dapat mengetahui keadaan perekonomian yang stabil, produksi nasional, distribusi pendapatan merata, tingkat kesempatan kerja, dan lainnya. Sementara fungsi utama dalam mempelajari ekonomi makro adalah pengumpulan, pengorganisasian, dan menganalisis kebijkan ekonomi yang tepat untuk dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi dalam pespektif ajaran agama Islam

Matakuliah ekonomi makro Islam yang telah didesain oleh Prodi Hukum Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Purwokerto bertujuan memberikan pemahaman dan pengalaman kepada mahasiswa, baik secara teori dan praktik. Pada materi tentang uang, mahasiswa mengunjungi Museum BRI di Purwokerto yang menyediakan perkembangan uang di Indonesia. 


Materi perkuliahan : (unduh)


Referensi tambahan :

1. Macroeconomics (unduh)

2. Pengantar Ekonomi Islam : (unduh)

3. Ekonomi Syariah : (unduh)

4. Ilmu Ekonomi Makro Islam : (unduh)

5. Esensi Ekonomi Makro : (unduh)

6. Usaha Mikro Islami : (unduh)


Link :

Bank Indonesia : (klik)

Otoritas Jasa Keuangan : (klik)




0 comments: