Ultah Kelima Luna

 Luna, Anakku.

Dalam hidup. Kadang-kadang kita dihadapkan pada serangkaian peristiwa penuh kejutan. Kita bisa meraung kegirangan atas kebahagiaan atau kesenangan yang kita peroleh. Namun, kadangpula kita harus sesegukan, karena kesedihan atau kegagalan yang kita alami. Ya, begitulah hidup, Anakku. Kita tidak bisa memilih: kapan kita harus senang dan kapan pula kita harus bersedih. Semua itu akan ada waktunya, bahkan silih berganti.

Di hari yang bahagiamu hari ini. Hari dimana kamu bertambah usia. Ada kebahagiaan tidak terkira dalam lubuk hati Ayah dan Bunda. Kami semakin dan selalu bersyukur, sebab kamu tumbuh dan berkembang sesuai perkembangan anak seusiamu. Setiap waktu kamu selalu memberikan hal-hal unik untuk membuat kami tertawa, tersenyum, dan kadangpula sedih (bila kamu sakit). Namun, di hari ini pula kamu juga harus menyadari Anakku, bahwa jatah umurmu juga ikut berkurang. Maka, untuk menyeimbangkan keduanya—kita harus memperbanyak rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta.

Selamat ulang tahun kelima, Anakku : Revoluna Azalia Makhadi.

Doa Ayah dan Bunda yang terbaik, telah dipanjatkan dalam-dalam di hati terdalam untuk kebaikanmu, dalam mengaruhi perjalanan waktu ke depan, bahkan semenjak kamu belum dilahirkan ke dunia ini. Sebab, kami tahu bahwa mendoakanmu, bukan hanya sekadar pertemuan waktu kelahiranmu. Tetapi, jauh dari pada itu, kamu adalah harapan terbaik bagi kami berdua. Maka, marilah berdoa bersama Anakku. Bukan hanya untukmu, untukku, tetapi untuk kita semua.

Barangkali, perayaan hari ulang tahunmu kali ini, tetap tidak sama seperti ulang tahun teman-teman di sekelilingmu. Hari ulang tahun tahunmu sama dengan tahun sebelumnya. Aku tidak sepenuh hari bersamamu dengan alasan yang telah kamu mengerti. Namun, percayalah Anakku. Aku tidak akan kemana-kemana. Aku berada di sampingmu dengan doa terbaikku.  

Sekali lagi, selamat ulang tahu Anakku. Meski dari kejauhan peluk dan cium Ayah, Nak :)