Nur Sigit Nugroho

Saya mengenal Mas Nur Sigit Nugroho setelah beberapa bulan mengenyam kuliah di UMY. Awalnya, saya hanya sekadar tahu diajak dan dibawa teman untuk konsolidasi pemenangan Pemilu Mahasiswa Partai Islam Progresif. Disitu saya sering ketemu dengan Mas Sigit, sekalipun pada akhirnya lebih intens pada saat saya ikut DAD dan terlibat di struktur kepengurusan IMM.

Pasca sama-sama lulus kuliah. Saya diajak oleh Mas Sigit untuk ikut terlibat dalam menginisiasi berdirinya LAZISMU Area Yogyakarta bersama beberapa teman, dimana Mas Sigit diangkat menjadi Direktur. Ia selalu mengatakan bahwa jam kerja di LAZISMU tidak terpaku dengan jam kerja. Maka, pada saat jelang hari raya, terjadinya bencana, dan pelaksaan program kadang-kadang sampai harus menginap di kantor. Khususnya, pada saat erupsi merapi.

Entah karena disengaja, Mas Sigit meminta saya agar menjadi tim LAZISMU untuk mengisi dan mengampu matakuliah manajemen zakat, infak, shadaqah, dan wakaf (Ziswaf) di Prodi EPI UMY. Meski pada akhirnya saya yang harus mengisi kuliah tersebut sampai satu semester, barangkali karena pada saat itu saya sedang kuliah S2 di UII. Makanya, saya merasa sangat beruntung dikasih kepercayaan mengajar pada saat itu, sebab saya mampu menemukan cita-cita baru saya yakni sebagai dosen. Bahkan hingga saat ini, penelitian, publikasi, dan bidang keahlian jabatan fungsional akademik saya: manajemen ziswaf.

Dari semua yang dilakukan Mas Sigit kepada saya dan mungkin pula kepada teman-teman yang lain. Bisa jadi hanya dianggap candaan serius. Namun, ketika Mas Sigit memilih untuk terjun ke dunia politik, saya pikir ia bukan sedang bercanda. Ia telah lebih serius dari sebelum-sebelumnya. Sebagaimana ia telah tunjukkan sebagai anggota KPU dalam Pemira kampus. Tegas dengan beragam aksi teror yang dialamatkan kepadanya.

Saya pikir: orang-orang baik, muda, memiliki visi progresif, dan kemampuan dalam berpolitik harus masuk ring politik lokal maupun nasional. Dan barangkali, Mas Sigit dapat menjadi salah satu alternatif anak muda yang patut untuk dipilih dan dikasih ruang. Saya tidak ragu sama sekali dengan Mas Sigit untuk sama-sama bangun Jogja. Jangan lupa, Pilih Nur Sigit Nugroho!

Abadi perjuangan 😀


0 comments: