Luna, anakku.
Hari ini, usiamu genap memasuki usia 14 bulan. Sebuah usia dimana kamu telah melewati fase pertama dalam hidupmu--lebih dua bulan. Tentu, itu sangat mengembirakan untukmu. Apalagi, bagi kami, Ayah dan Bundamu yang setiap saat selalu berdoa agar kamu selalu dalam keadaan sehat, cerdas, dan selalu menjadi penyejuk mata. Itu sungguh amat sangat mengembirakan.
Pada fase usiamu kali ini. Ayah ingin bercerita tentang "fase"--yang sebagian selama ini telah kita lewati bersama. Fase bermakna tingkatan masa, yang dalam sudut pandang sederhana dapat dipahami perkembangan dan perubahan. Termasuk apa saja yang kita jalani pun tidak bisa dilepaskan dari kedua hal tersebut--perkembangan dan perubahan.
Misalnya, perkembangan dan perubahan. Semenjak Bundamu dinyatakan hamil oleh Dokter. Ia pun semacam berganti pola hidup menjadi perempuan yang suka sekali hati-hati dengan sesuatu. Naik motor hanya dengan 20 km, banyak makan buah, sering-sering kontrol ke dokter, rajin membaca artikel tentang ibu hamil, dan sebagainya. Hal itu juga dialami Ayah yang cenderung lebih over protective terhadap keseharian Bundamu. Yang beginilah, yang begitulah. Barangkali, itu kami lakukan agar kami tidak mengalami musibah yang kedua kalinya, seperti yang dialami Kakakmu--keguguran diusia enam minggu.
Kami semacam mengalami perkembangan dan perubahan--semakin dewasa dalam menjadi keluarga. Kehadiranmu semacam menjadi pelipur lara dan kesempurnaan dalam rumah tangga kami. Maka, bila kamu mengingatnya kebelakang disaat kamu sedang dalam kandungan Bundamu. Barangkali, kita akan sama-sama meneteskan air mata kebahagiaan. Sebab, kita disatukan dalam rimbun kasih sayang ditengah jarak 90 Km yang selama ini telah sabar kita lalui. Tentu saja, perasaan yang kami alami ini, bukan saja dialami oleh alami sendiri. Tetapi, juga dialami oleh orang lain yang hendak menjadi orang tua. Termasuk, pesepak bola favorit Ayah yakni Lionel Messi.
Menjadi ayah membantuku berkembang dan aku berpikir ini adalah bagian dari pendewasaan diri. Ini membantuku untuk tidak menjadi gila karena sepak bola. Dan membantuku untuk berpikir bahwa di dalam hidup ini ada hal-hal selain sepak bola. Thiago (anak Messi) adalah hal terpenting. Ini telah mengubahku, berkaitan dengan bagaimana aku melihat pertandingan. Sebelumnya, jika aku kalah aku pulang, menemui anakku, dan semua berlalu. Kemarahan tetap ada dalam diriku dan melihat (Thiago) mengubah segalanya.
Ya! menjadi seorang Ayah atau Bunda. Itu semacam perkembangan dan perubahan perasaan yang sulit untuk dijelaskan. Sebab, semua itu hanya bisa dirasakan dengan kedalam cinta, melalui serangkaian bentuk sifat, cara berpikir, dan berperilaku. Barangkali, itu sebabnya sebuah fase selalu membutuhkan proses dan waktu. Maka, pada fase yang telah kamu jalani ini. Fase dimana kamu telah mampu melihat dunia dengan cara dan gayamu. Lakukanlah berbagai hal yang dapat kamu lakukan. Sepanjang hal itu hal baik dan terbaik dalam hidupmu, Anakku. Itu sebabnya, Ayah dan Bunda memberikanmu nama Revoluna Azalia Makhadi.
Luna, anakku.
Barangkali, kedepan kamu bisa menjelaskan, memahami, memaknai, dan menuliskan berbagai cerita mengenai berbagai fase yang telah kamu--dan kita jalani selama ini. Aku tidak mau menjelaskan semuanya disini agar kamu bisa melanjutkan nanti. Suatu hari saat kamu sudah bisa menulis dan bercerita.
...dan itu sangat menyenangkan bagi fase kehidupan kita.
0 comments:
Posting Komentar