Tulisan ini saya repost dari akun Facebook saya beberapa hari yang lalu. Terus terang, saya menuliskannya terasa sangat bersama sama Luna yang tidak bisa bersamanya saat ia harus menjalani ulang tahun pertamanya. Namun, saya yakin bahwa Luna juga memahami keadaan saya yang tidak bisa bersamanya--dihari yang sangat istimewa untuknya.
Usai pulang dari semarang, pada Hari Minggunya saya langsung pulang ke Majenang dan memutuskan tidak masuk kampus keesokan harinya. Sekalipun, hal tersebut merupakan hari pertama proses perkuliahan semester ganjil.
"Berarti ayah tidak bisa pulang saat Luna ulang tahun pertama besok" tanya istri saya ketika saya menjelaskan tidak bisa pulang hari ini, karena saya mendapat tugas dari fakultas untuk kegiatan kemahasiswaan di Semarang.Agak berat rasanya menjelaskan hal tersebut kepada istri saya. Apalagi, ini merupakan ultah pertama bagi Luna. Namun, disisi lain, saya tidak bisa menolak tugas yang sudah di SK-kan jauh-jauh hari itu.
"Iya, Nda." Jawab saya pendek, setelah menjelaskannya dari tadi.
"Oke. Tidak apa-apa. Biar nanti Nda rayakan bertiga sama Mbah Utinya"
"Tidak apa-apa, tidak marah kan sama Ayah?" Tanya balik saya sambil mengangkat kedua alis mata.
"Iya. Untuk apa Nda sama Luna marah. Kan, ayah bukan hanya untuk kita sekeluarga, tapi juga untuk pekerjaan ayah" ucap istri saya. Saya pun memeluk istri saya disamping Luna yang tidur pulas. Kami pun tidur. Lelap.
....
Hari ini, Sabtu 27 Agustus 2016 anak saya Revoluna Azalia Makhadi ulang tahun yang pertama. Meski dengan acara sederhana istri saya merayakannya dengan begitu gembira.
Doa dan harapan tidak henti kami panjatkan untuk yang terbaik bagi putri kami, keluarga dan orang-orang terdekat kami.
Terima kasih istriku. Telah menjadi lebih siaga dari apa yang dipikirkan kita selama ini.
0 comments:
Posting Komentar