Dalam menjalani hidup semua orang
memiliki pilihannya sendiri-sendiri. Ada yang sibuk bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, ada sibuk menggalau dengan beragam tragedi asmaranya, ada
sibuk berkontemplasi dengan beragam espektasi dan ketenangannya—ada pula yang
sibuk mengurusi kehidupan orang lain.
Entahlah. Kadang-kadang kita
tidak jujur pada diri kita sendiri. Mereka memilih sibuk dengan pekerjaannya
seakan bisa membeli semua hal yang ia inginkan dari hasil kerja kerasnya. Mereka
yang sibuk menggalau semacam tidak menemukan artikulasi lain selain hidup
dengan masa lalu—yang kadang terasa agak tragis. Begitu pula yang sibuk memilih
berkontemplasi mencari ketenangan dari hiruk pikuk fatamorgana kehidupan dunia,
semacam hendak tidak menyadari bahwa mereka masih berada di alam dunia—yang kesemuanya
tidak bisa dihadapi secara sendirian. Dan mereka memilih mengurusi kehidupan
lain, semacam terbelah menjadi dunia dunia. Yakni, mereka yang secara sadar
mengkontribusikan kehidupan dirinya untuk orang lain dengan beragam manfaat
yang memberi harapan hidup lebih baik bagi orang lain dimasa depan. Sedangkan lainnya
sibuk mengurusi dan mencampuri persoalan lain—dengan beragam alibi negatif
dalam diri yang menyebabkan kecemburuan, pertengkaran, pemaksaan, perangan dan
berbagi hal negatif lainnya.
Barangkali, tidak ada salahnya
kita mulai hijrah menentukan pilihan yang barangkali memberikan banyak harapan
baru untuk generasi yang baru—atau bahkan untuk hal-hal baru. Siapa tahu apa
yang kita lakukan tersebut dapat menjadi ruang dialog yang menjembatani
perasaan, pikiran dan gagasan kita mengenai makna hidup yang sesungguhnya. Jadi,
menjadi diri—dan mengkontribusikan diri kita terhadap orang lain semacam
membutuhkan keberanian bahwa hidup memang sebuah pilihan-pilihan dari semua
pilihan yang telah ada. Maka, disinilah kita dituntuk menyelesaikan persoalan
tersebut secara arif dan bijaksana.
Diujung tahun ini, barangkali
tidak sedikit diantara kita yang memiliki pilihan-pilihan yang bisa dievaluasi
selama setahun belakangan. Atau bahkan sudah memiliki beragam resolusi untuk
dijadikan bekal diawal tahun yang baru. Jadi, yang harus kita lakukan sekarang
adalah bagaimana merefleksikan apa yang telah dan akan kita laksanakan melalui
beragam pilihan-pilihan semua pilihan-pilihan.
Selamat merenung bersama..
0 comments:
Posting Komentar