Fatherhood

Menemani Luna bermain dan berjemur dengan boneka kesayangannya yang ia dapat juara 1 lomba yang diikutinya. Barangkali, ada hikmahnya Luna ditinggal yang momong untuk memilih bekerja ke Hongkong dan atau istri saya yang harus kembali bekerja sejak dua minggu lalu. Saya bisa belajar menjadi bapak rumah tangga mulai mencuci baju, membersihkan kamar, nyetrika, gantiin baju, gantiin pempers, memanaskan atau membuatkan susu hingga memandikan Luna. 

Awalnya, saya agak canggung dan selalu dikhawatirkan oleh istri saya. Katanya, masih kurang ini dan itu. Ya, mau tidak mau saya 'ngiyem' saja, sama seperti sebelumnya karena saya memang tidak banyak pengalaman tentang mengurus bayi. Dan karena hari ini adalah yang ketiga kalinya agaknya saya sudah mulai terbiasa. Bahkan saya masih bisa menyempatkan diri untuk mengerjakan pekerjaan yang sudah jatuh deadline. Terus terang, capek memang, tapi rasanya semua terbayar tuntas dengan senyum riang gembira Luna. Setidaknya, saya masih bisa belajar menjadi fatherhood untuknya untuk saat ini dan seterusnya.

Berbahagialah mereka yang bisa menjadi orang tua penuh waktu untuk para anak-anaknya. Hormatilah para isteri yang memilih menjadi ibu penuh waktu untuk anak-anaknya. Dan sanjunglah para isteri yang turut membantu kehidupan kebul asap dapur rumah tangganya. Serta berbahagialah, hormatilah dan sanjunglah para anak yang masih tetap mengingat jasa kedua orang tuanya.

Terima kasih istriku Zulaekha Lestari Putri dan anakku Revoluna Azalia Makhadi, yang telah memberi banyak pelajaran dan sikap reflektif atas hari-hari yang kita lalu selama ini.

0 comments: