Aylan Kurdi


Dunia seakan dipaksa membuka mata terhadap para pengungsi dari Timteng, khususnya dari Suriah yang sedang mencari perlindungan (mengungsi) terhadap beberapa negara Uni Eropa seperti Jerman dan Austria. Memaksa buka mata tersebut salah satunya terlihat pada seorang anak kecil yang bernama Aylan Kurdi. Anak usia 3 tahun yang tengkurep dipinggir pantai Turki dengan wajah yang tersapu obak pantai. Dan ketika diangkat ia sudah tidak bernyawa, bersamaan dengan tiga orang anggota keluarganya. Tentu, Aylan Kurdi dan keluarganya serta para pengungsi lainnya merupakan korban perang yang berlangsung di Suriah. Akibat perang tersebut rakyat Suriah seakan tidak memiliki masa depan ditengah—perang yang berlangsung, tanpa diketahui kapan akhirnya. 

Persoalan Ayalan Kurdi—dan rakyat Suriah serta negara-negara Arab yang sedang mengalami perang. Tidak lain persoalan kemanusiaan yang memerlukan perhatian dan dukungan banyak pihak—termasuk negara Uni Eropa yang menjadi pilihan pencari suaka tersebut, sehingga keberadaan PBB dan dunia Arab secara keseluruhan harus menjadikan masalah ini sebagai masalah bersama—sebagai persoalan kemanusiaan yang tidak bisa dipandang sebelah mata atau diremehkan begitu saja. Keberadaan negara-negara Arab yang berdiam diri melihat persoalan ini seakan menjadi menjadi teritorial negara masing-masing, bukan lagi persoalan bersama—persoalan kemanusiaan.

Hal yang bisa kita lakukan adalah mendorong bahwa persoalan pengungsi korban perang sebagai persoalan tragedi kemanusiaan, sehingga harus dipecahkan secara bersama-sama. Apalagi, nyaris semua rakyat korban perang tidak pernah menginginkan untuk hidup dalam gejolak perang—yang pada akhirnya akan membuang dan mengandaskan masa depan diri dan generasinya. Begitu pula dengan para pemimpin negara agar tidak hanya mementingkan kepentingan kekuasaan yang menyebabkan pengerdilan terhadap kepentingan rakyat. Apa yang terjadi pada Suriah merupakan salah satu bukti bahwa negara tidak mampu memberikan keamanan, kenyamanan dan kesejahteraan terhadap rakyatnya. 

Aylan Kurdi adalah satu korban dimana kekuasaan sektoral dan tragedi politik tidak menemukan muara kebahagiaan. Dan bisa dibayangkan bila tidak ada media yang memberikan peliputan terhadap tragedi naas tersebut, bisa jadi mata dunia seakan membiarkan hal ini sebagai persoalan sektoral—atau bahkan sebagai hal yang bisa saja terjadi. Aylan Kurdi juga harus menjadi spirit bersama agar aksi-aksi kemanusiaan terus didorong dalam berbagai bentuk gerakan, tidak hanya untuk Suriah, tapi juga untuk negara-negara lain seperti: Myanmar, Pakistan, Irak dan berbagai negara yang saat ini terjadi perang.

Apa yang menimpa Aylan Kurdi, tidak lain merupakan kegagalan kita dalam aksi-aksi kemanusiaan. 


0 comments: