Bergabung dengan MIM Indigenous School sejak masih aktif di IMM di Jogja.
Terus terang, bersama para pegiat komunitas kreatif itu, saya menemukan kolam
renang tentang bagaimana berorganisasi, berkader, mengabdi, bermimpi dan
berbagai hal yang mungkin bagi sebagian orang terasa agak konyol.
Buku "Tak Sekadar Merah" (editor) dan "Genealogi Kaum
Merah" (penulis). Secara pribadi saya seperti menemukan magnum opus cara
berkader saya. Entahlah, terasa sulit untuk dijelaskan. Semoga dengan semangat
"berkader itu seumur hidup" dalam buku tersebut membuat (kita) sadar
bahwa ada banyak kenangan yang kita lupakan sebagai kader ikatan. Setidaknya,
sebuah buku bisa dipakai sebagai souvenir kenangan (kita) untuk generasi
berikutnya..
(INFO) DIBUANG SAYANG : semua hasil dari proses penjualan kedua buku
ini "dihibahkan" untuk pengembangan MIM Indigenous School. Jadi,
membeli buku ini sama saja mengajarkan (kita) berfilantropi secara kelembagaan.
:-) Sakalangkong @halimprasojo, @ceharmirza
@derianapamungkas
@ns.leni_susanti
dan Amin.
0 comments:
Posting Komentar