Mar… haban,
Ahlan wasahlan marhaban
Mar… haban
Jaddal husaini marhaban..
….
Petikan shalawat “Marhaban” diatas biasanya dibacakan tiap malam Maulid Nabi. Di kampung saya di Madura. Kaum laki-laki kampung berduyun-duyun ke Masjid dengan mengenakan pakai rapi (bersarung, peci dan kemeja)—sama halnya seperti lebaran. Orang kampung biasanya menyebutnya “Marhaban-an” sebagai bentuk merayakan Mauludan—untuk merayakan Maulid Nabi: atau hari kelahiran Nabi Muhammad. Tradisi keagamaan Marhaban sama seperti tradisi keagamaan yang lainnya: Yasinan, Khataman dan Tahlilan.
Disebut tradisi keagamaan dikarenakan dalam acara tersebut juga diadakan acara lain—umumnya makan bersama di masjid yang telah disediakan oleh kaum perempuan. Oleh karena itu, baca shalawat marhaban tersebut diberi imbuhan “an”. Barangkali, bagi sebagian kalangan—khususnya Muhammadiyah dan aliran keagamaan lainnya yang cenderung Salafiyah dan Wahabiyah menyebut tradisi diatas sebagai bentuk penambahan dalam ibadah: atau lebih sering disebut Bid’ah.
Terlepas dari perbedaan sudut pandang tersebut: tradisi Marhanan—khususnya yang dilaksanakan di kampung saya. Tidak lain merupakan cara menyambut gembira dan penghormatan atas kelahiran Nabi Muhammad—sosok tauladan umat manusia. Penghormatan tersebut menumbuhkan tingkat kekhusukan tertentu—merindukan Nabi Muhammad yang sangat dalam. Diiringi syair shalawat yang indah dan ritme nada para pembaca, seakan larut dalam jiwa: menembus refleksi diri—atas cinta yang dalam. Cinta yang kemudian tidak bisa ditebus dengan debat: salah-benar. Tapi, patut-tidak patut—sebagai akhlak mencintai Nabi Muhammad: dengan cara yang berbeda.
Saya sudah tidak mengikuti acara “Marhabanan” sejak 12 tahun yang lalu. Dan tentu saja sulit rasanya menemukan tradisi ini di Jogja—yang hanya ada “Skaten”. Barangkali, inilah kilas balik dari apa yang saya selama ini—merindukan acara “Marhabanan”.
Selamat Maulid Nabi Muhammad—semoga kita bisa mengambil tauladan Nabi Muhammad untuk kehidupan kita yang lebih baik: meski dengan cara yang berbeda ;))
0 comments:
Posting Komentar