Untuk, Putri
Malam kadang membuatmu sedikit lebih manja. Sedikit lebih rewel. Malam pula yang kadang membuatmu
sedikit berkeringat melawan sesak nafasmu. Tapi, jangan pernah takut pada
malam. Sebab disanalah kamu menemukan tentang khawatir. Khawatir pada keadaan
gelisah yang terbangun dari sunyinya kehidupan yang beritme tenang—khawatir
kita berdua.
kapan pulang/rapatnya kok
malam terus/kalo udah pulang kabari ya/lagi ngapain/tugasnya kok belum
kelar-kelar/kapan jadinya ke rumah
Pertanyaanmu ibarat mantera. Datang silih berganti. Hingga terasa mengigigil
handphoneku untuk membalas pesan
singkatmu. Tak perlu khawatirkan semua itu. Yang kita lakukan sekarang tak lain
fondasi yang kita bangun untuk tahap hidup yang selanjutnya. Apakah masih
sanggup kita memikirkan orang lain saat kita sudah mulai sibuk dengan urusan
sendiri. Hidup kadang bukan hanya egoism perpanjangan usia. Melainkan kebermanfaat
bagi semua. Dengarkan saja baik-baik lagu Puisi Adinda ini,
Malam berseri, indah damai dalam hati
Kau berikan rasa ini hingga dapat ku bermimpi
Tentang maaf yang berseri
Tentang cinta yang tak letih
Hidup kadang bukan hanya soal bagaimana menjalani percintaan menye-menye. Hidup harus dimengerti sebagai
ruang ekspresi cinta pada Tuhan, alam dan kehidupan. Barangkali, tidak perlu
aku menceramahimu saat malam beranjak tua malam ini. Karena aku tahu kamu sudah
mengantuk dan terdiam.
Bukan kesalahan dan dosa jika kita sedikit mengingat apa yang kita
lakukan semenit lalu, sejam lalu, satu hari ini, dua hari lalu, seminggu lalu
dan seterusnya. Sebab dari sanalah kita kumpulkan setumpuk ingatan. Pelajarilah
apa yang kita anggap menjadi lebih baik. Atau bahkan tinggalkan dan tidak perlu
diingat hal yang hanya menambah penyakit sesak nafas—Ya! Kita harus belajar terbiasa merefleksikan diri atas apa yang
kita lakukan—disinilah kita akan belajar tentang evaluasi hidup; juga cinta.
Dan ku harapkan kau kasih
Tak perlu bertengkar lagi
Tak perlu menangis lagi
Biarkan kita mengalir sampai nanti
Aku lagi tidak membuat puisi untukmu malam ini. Paling tidak lagu ini
bisa mengisi malammu. Dan mengantarkanmu makin dalam menyeberangi lautan
tidurmu. Tak perlu kamu lupa sebelum tidur. Basuh kaki, berwudhu dan berdoa
biar kamu tidak bermimpi dikejar orang gila. He!
Aku kembali insomnia; good night
and nice dream.
Link gambar (disini)
###
Cerita fiksi #1 Separuh Aku
Cerita fiksi #2 RajaNegeriku
Cerita fiksi #3 Ini Cinta
Cerita fiksi #4 Puisi Adinda
Saya bukan orang yang terlalu tergila-gila pada sosok Ariel. Lebih-lebih saya seorang laki-laki. Ha! Diluar kontroversi Ariel. Saya menemukan lagu-lagu yang usung oleh NOAH berbeda sejak masih bernama Peter Pan. Liriknya cukup dalam dan mempunyai kekuatan tersendiri. Dengan TANPA IJIN NOAH dan manajemen. Saya menulis cerita ini berdasarkan apa yang saya pahami lewat lagu-lagu NOAH dengan jalan fiksi.
Semua lirik dan lagu yang ada dalam cerita ini berasal dari album NOAH | Seperti Seharusnya | 2012 | Musica Studio.
0 comments:
Posting Komentar