Sayang, adakah hal yang membuat kita jauh
lebih bahagia?
Iya, ada sayang. Yaitu mengerjakan segala
hal dengan kedalaman hati
Bagaimana hati dapat mengukur bahwa kita
dalam keadaan jauh lebih bahagia?
Menikmati tulusnya perbuatan dan dalamnya
ikhlas dalam hati dengan rasa syukur yang tak berepisode.
Kamu bahagia mencintaiku?
Iya, aku bahagia mencintaimu sebagaimana
aku mencintai yang lainnya.
Kenapa harus ada yang lain diantara kita? bisakah kamu sebut siapa yang lain itu?
Karena aku mencintaimu.
Sedangkan yang lain itu merupakan dimensi control-reflektif ikatan kita berdua.
Mereka adalah Tuhan, alam dan kemanusiaan. Tuhan mengontrol seluruh putaran
waktu tanpa jeda. Alam merupakan perwujudan atas hakikat kepemilikan sementara
yang harus kita syukuri. Dan kemanusiaan merupakan jalan yang harus kita tempuh
sebagai bentuk kesejajaran tentang rasa kesetia kawanan ibadah transinden. Cinta
merupakan kemanfaatan bagi pemberian. Dan pemberian merupakan imbalan yang
harus kita bayar bagi dalamnya cinta dalam ikatan.
Apakah kamu sudah membangun
ikatan pada yang lain selain aku?
Iya, kepada ketiganyalah
aku juga membangun ikatan sebagai fondasi atas apa yang kita jalani selama ini.
Seberapa besar cintamu
padaku dan kepada yang lain itu?
Aku mencintai semuanya
bukan dengan takaran. Melainkan dengan kesungguhan dan ketotalan rasa dalam
detak jantung. aku, kamu dan yang lain itu merupakan lingkaran yang saling
terikat satu sama lain. Jika kita berangkat dengan niat angkuh dan perbuatan
tulus. Maka, kebahagiaan dan ketentraman hati yang kita peroleh. Namun, jika
yang terjadi sebaliknya niat dan perbuatan runtuh. Kita hanya mendapatkan tipu
daya kehidupan yang sementara.
Terdiam satu menit
Adakah hal terkecil yang
dapat kita kerjakan. Diluar perbincangan hubungan kita berdua?
Qum! Bangunkan
jiwa kita yang tertidur. Kita kerjakan apa saja yang mempunyai nilai positif
bagi perjalanan spiritual, alam dan kemanusiaan. Tidak perlu kita khawatir
dengan hasil yang akan kita capai. Apabila doa dan perbuatan sudah kita
usahakan. Dan hal terpenting dari semua itu, kita bangun artefak untuk warisan
generasi yang selanjutnya. Meski tidak dengan Candi, Masjid, patung, istana dan
segala artribut lainnya. Melainkan dengan menulis; seperti yang dilakukan oleh
Nabi dan para sahabat untuk memelihara kitab suci. Tulislah, apa saja yang
ingin kita tulis. Setidaknya, kita mempunyai artefak dari apa yang kita tulis.
Oh! makasih
banyak sayang. Semoga kita bisa memulainya dari sekarang. Barangkali, dengan
tetap berkarya, berorganisasi, nilai akademik yang baik dan kita pulang dengan
menyandang title sarjana bersama-sama.
Semoga kita menjadi pemimpin yang baik dimasa yang akan datang.
Mereka sama-sama terdiam dan berpandangan lekat-lekat.
Ting!
Kedip mata sebelah sebelum semuanya
menjadi terlarang.
Link gambar (klik)
0 comments:
Posting Komentar