Aktivis|phobia


Organisasi ini nampaknya tak memberikanku masa depan bung. Untuk apa kita bercucuran keringat kalau akhirnya malah dikhianati oleh orang yang mempunyai hasrat dan kepentingan akan ambisi pribadi. Maka, pada siapa kemudian kebenaran harus ditampakkan jika yang hadir hanya sekumpulan aljogo. Yang penuh dengan lipstick kebohongan. Aku tahu, tujuan organisasi ini baik dan mulia—tanpa dikebiri sedikitpun. Dan sekarang yang hadir hanya gerombolan bandit partai politik yang kita hujat—munafik!
Sejarah memang tak pernah salah tujuan. Ia terus menegakkan diri ditengah keadaan zaman yang tak bisa ditawar.Dan semua subjek mempunyai sejarahnya sendiri—baik atau kelam. Perjuangan kaum muda yang awalnya dianggap sebagai martir perubahan seakan bergeser menjadi perbudakan para elit dengan ragam kepentingannya. Aku memang tak mengeneralisir, namun faktanya saat ini. Inilah yang mengemuka—dan rasanya tak bisa terbantahkan. Barangkali ragam teori memang bisa membantah dan mendukung perjuangan kaum muda—termasuk sejarah yang melingkarinya. Tapi bisakah semuanya bisa menjelaskan pada siapa kemudian kaum muda bisa men(tuhan)kan idealismenya—itulah yang menjadi kegelisahan seorang kawan beberapa waktu lalu.

Aku sendiri tak bisa menjawab masalah diatas sebab aku sendiri juga berada dalam keadaan tidak tahu mencari jawabannya. Dan apakah masalah kronis kepentingan sesaat ini yang sedang terjadi. Organisasi kaum muda kemudian terjebak dalam kubangan perjanjian pragmatis. Kabur dari tujuan awal untuk bisa menjembatani rakyat dan penguasa—pengontrol. Heroism masa lalu kemudian menjadi dakwah bualan dalam forum tanpa meneteskan makna dibalik sebuah perjuangan. Dan apakah kini organisasi kaum muda menjadi wadah para orang yang kebingungan akses juga masa depannya. Entahlah, aku sendiri tidak tahu.

Sudah tibakah kita pada jurang aktivis|phobia?

Aku tahu pengorbanan ini tidak menghasilkan apa-apa dalam bentuk materi. Tapi melihat kader yang kemampuan luar biasa dan jauh lebih baik dari sebelumnya menjadi kebanggaan luar biasa dalam diri. Aku tak suka menggunakan perjuangan karena yang kita lawan masih hal naïf dalam diri. namun setidaknya kita bisa merubah diri sendiri sebelum yang lainnya. Dan terlebih kebahagiaan bukan melulu soal materi melainkan soal bathin. Dan tak ada pengorbanan sia-sia dalam kebaikan.
Aku melihat matanya penuh rasa optimis—Ia seniorku. Sudah 1 jam aku berada dihadapannya. Ia menceramahiku tanpa jeda untuk sekedar aku mencari nafas argumentasi ataupun alasan. Seakan-akan apa yang aku lakukan selama ini menjadi pekerjaan yang percuma. Tapi sudahlah, ia berhak memarahiku karena aku tak bisa membaca alam pikiran dan harapan para pendahulu—aku gagal menjaga ritme perkaderan berlapis.

Mana hasil kadermu sekarang?

Aku pun redup, lemas juga menunduk. Dan dalam kenyataan aku tak bisa menjawabnya. Barangkali aku bisa mengklaim sudah berbuat sesuatu—namun kenyataannya semua hanya pepesan kosong. Ketidakmampuan menjaga, memobilisasi dan memapping menjadi jawaban atas pertanyaan pendek diatas. Kita tak bisa menjatuhkan “klaim”kebenaran atas perbuatan kita sendiri. Tanpa melihat kenyataan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Ah!, akutak menganggap semua itu sebagai kesalahan melainkan ketidakmampuan.

kesalahan—tak dapat diklaim atas keinginan melainkan diatas perbuatan. Kesalahan merupakan bentuk yang terjadi dalam dua kutub yang berseberangan antara yang kita inginkan dan kesepakatan kebenaran patologis. Terjadinya aktivis|phobia tak lain merupakan hasil dari ketidakmampuan gerakan kaum muda dalam memformat pola gerakan baru yang lebih humanis dan menyentuh alam kesadaran—dan terjebak dalam kubangan heroism masa lalu. Dan kaum yangdibelanya pun semakin tak simpatik—hilang harap.

Disebagian kalangan masyarakat. Saat ini sudah timbul ketidak-percayaan terhadap gerakan kaum muda yang hanya memfokuskan diri pada ritus-ritus teriakan jalanan. Yang tak jarang menghasilkan budaya anarki dan pengrusakan disana-sini. Jika ketidakpercayaan ini semakin meluas maka, jangan pernah menyalahkan masyarakat (yang) dibelanya seandainya suatu saat terjadi phobia besar-besaran yang akhirnya sulit untuk dibendung. Dan kita pun berjuang ditengah kepalsuan dan kenaifan atas apa yang kita (per)juangkan.

Dan apakah aktivis|phobia ini akan terjadi dan akan berlanjut; entlah, kita tunggu sajaJ

0 comments: