30 Juni 2010
Ya, sebentar lagi aku akan meninggalkan Kampus Matahari Terbit. Agaknya, sportorium yang baru saja selesai menjadi saksi ritual lambang supremasi manusia yang dianggap terdidik. Temanku ada yang mengatakan bahwa wisuda bulan juni adalah wisuda orang beruntung sebab pembangunan sportarium sudah tinggal finishing-nya saja dan sebentar lagi menjelang Muktamar satu abad Muhammadiyah. Agh..biasa saja. Bagaimana pun UMY tetap saja sudah megah. Sore harinya, Bolang datang ke kostku dengan Prasojo yang curhat masalahnya di organisasi. Saat ini Bolang sudah siap untuk kembali berjuang dengan IMM. Ntah, kenapa bolang begitu gampang disorientasi padahal saat ini ia sudah dianggap sebagai senior. “kalian hidup dengan jaman kalian, era saya dengan teman-teman sudah selesai. Silahkan kalian tulis sejarah kalian sendiri.Kami yang sudah post structural hanya memberi masukan jika kalian membutuhkan bantuan. Berjalanlah dengan ijtihad kalian sendiri” ucapku sama Prasojo.Mereka masih membutuhkan bimbingan namun mereka keliru jika hanya mendengarkan bimbingan dari satu orang saja sebab itu hanya akan menimbul dokmanisasi ide dan gagasan.
18 Juni 2010
Kedua orang tua dan saudaraku sudah sampai di jogja, mereka mau menghadiri prosesi wisudaku. Awalnya aku menolak mereka untuk datang ke ritual ini, sebab bagiku tidak ada yang istimewa. Rasanya, penjelasanku yang sok idealis tak bisa membendung keinginan keluarga untuk datang ke jogja. Ini sudah kesekian kalinya mereka datang ke kota ini. Aku langsung ingat bapak yang sangat setia menemaniku dan merelakan tidak bekerja hanya untuk menemaniku daftar dan test masuk sekolah di Muallimin meski pada akhirnya aku tidak diterima hanya karena aku perokok perokok dan nakal.
Aku mengajak bapak untuk mengitari kota jogja dan meninggalkan ibuku di kost saja. Parahya!. Aku tahu bapak sedikit Nahdiyyin daripada ibuku. Aku mengajaknya berziarah ke makan KH. Ahmad Dahlan yang ada di daerah karang kajen. Alasanya, hanya ingin menunjukkan bahwa KH. Ahmad Dahlan adalah orang yang sangat sederhana, termasuk makamnya. Bapak cukup kaget ketika ditunjukkan sebuah makam yang hanya rata dengan tanah, jika tidak ada dinding dan papan yang bertuliskan makam KH. Ahmad Dahlan kemungkinan besar tidak ada yang mengetahuinya. Tak ada nisan besar dan gagah yang biasa dilihat di kampungku. Kepala bapak pun menggeleng saat melihat makan Pak AR. Fakhruddin yang lebih sangat sederhana ketimbang makam Kyai Dahlan. Kami pun berdoa dan membaca ayat-ayat pendek.
Aku pun menjelaskan tentang sejarah singkat perjuangan Kyai Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah. Bagitu juga dengan gaya hidup pak AR yang sangat sederhana dan bersahaja. Sempat ada perbincangan pendek diantara kami, jika seandainya tidak ada yang mau merawat makam ini bapak siap untuk membawanya ke madura. Ya, begitulah budaya kami sebagai masyarakat madura yang sangat kuat menghormati para leluhur.
Aku juga tidak tahu apakah semua warga Muhammadiyah mengetahui makam para pendirinya. Ataukah Pimpinan Muhammadiyah juga tidak mengetahuinya? Mungkin perbincangan kami sore ini hanya dianggap sesuatu yang berlebihan dalam menyikapi sebuah makam. Ini bukan masalah terlalu berlebihan melainkan menghormati bagi para leluhur, jangan hanya amal usahanya saja yang diramaikan. Aku harus berdiskusi panjang dengan bapak hanya untuk menjelaskan sebuah ritual ziarah. Harus disadari bahwa inti orang berziarah itu hanya untuk merefleksikan bahwa susatu saat akan menghadap Sang Pencipta dan terkubur. Selain itu aku juga mengajak bapak menjelajahi sejarah kyai Dahlan di beberapa tempat.
Aku tahu bapak bisa menjelaskan semua hal yang kami perbincangkan terhadap masyarakat dikampungku. Bagiku Muhammadiyah di kampong yang mayoritas butuh penjelasan harus dilakukan dengan cara yang cultural. Agaknya, ini merupakan metode yang efektif untuk berdakwah. Ya, bukan untuk orang lain melainkan untuk keluargaku sendiri. Bapak kembali menggelengkan kepala saat melihat megah dan besarnya Muhammadiyah terutama amal usahanya. Ia begitu kagum meski kadang mengeluh kembali terkait dengan kurangnya penghargaan terhadap orang yang mendirikannya. Dasar perbincangan Muallaf Muhammadiyah.
19 Juni 2010
Pagi ini aku berangkat lebih awal ketimbang keluargaku, kasihan mereka jika terlalu lama menunggu proses ritual wisuda yang memakan waktu yang lama. Cukup banyak yang wisuda kali ini : aku, amin, halim, udin hokum, udin FAI, raihan, nandria, andi, achan, lutfi, irul anshori, arum dll. Yang memberikan sambutan dari pihak mahasiwa diwakilkan oleh raihan. Acara ritual ini pun selesai sekitar jam 11 siang dan kami pun berfoto dengan beberapa kader sebagai kenang-kenangan.
Aku menyampaikan keinginanku pada keluargaku kalau aku mau mandiri. Dengan adanya sisa beasiswaku bisa menjadi modal untuk mengurusi belajar kemandirian kubeberapa waktu kedepan sambil mencari jalan untuk mendapatkan kerja. Sebelum lulus aku sudah mencoba ikut beasiswa di Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia dan beberapa lowongan, namun gagal. Lebih baik aku gelisah sebelum lulus dari pada aku harus gelisah setelah lulus. Keluargaku pun mengamini dengan menyetop keuangan untukku, aku harus bertanggung jawab terhadap hidupku sendiri. Menghilangkan ketergantungan pada keluarga.
Selain makan bersama, diskusi dengan bapak terkait soal Muhammadiyah belum saja usai. Apalagi ibu masih sangat keras dengan ajaran pondoknya dahulu, begitu susah untuk meninggalkannya. Tapi hebatnya mereka tak pernah melarang untuk ikut Muhammadiyah atau NU, membiarkan seluruh anaknya berfikir dan memilih paham yang sesuai dengan isi hati dan nalar pikirannya. Obrolan kami pun sampai malam membahas segala hal. Keesokan harinya kaluargaku pulang ke madura meski semalam ibu mengajak pulang tapi dilarang agar istirahat dulu.
24 Juni 2010
Malam iniadalah malam syukuran bagi teman-teman yang wisuda bulan ini. Seperti biasanya udin yang menghandle segala bentuk kegiatan dengan pengurus korkom khususnya Ihsan dan Januar. Ntahlah, apa yang harus disyukuri mengingat kami harus menghadapi dunia yang sesungguhnya. Belajar mandiri dan dewasa, mungkin lebih tepat dengan kata berbagi kebahagiaan. Alay..
Tenyata, hari ini bertepatan dengan hari ulang tahun Halim. Wah, sepertinya ini memang tidak direncanakan sama sekali sebab aku baru sadar saat melihat di facebook-nya tadi pagi. Udin sudah menyiapkan beberapa amunisi untuk memberikan kejutan dengan bersekongkol sama januar dan ihsan. Halim pun dilempar telor dan tepung sehingga pun mirip adonan donat. “itu sebagai ungkapan rasa cinta saya, januar, ihsan juga teman-teman yang lain sama kamu lim” ucap udin tanpa dosa. Halim pun tak marah dan aku jarang melihat ia marah. Acara malam ini banyak dihadiri oleh kader IMM AR Fakhruddin termasuk para senior. Mas Sobar, mas faris, mas irva, leni, muti, mirza, amin, nasik dan banyak lagi kader komisariat.
Tadi siang aku mendapat tawaran untuk menjadi salah satu tim pemenangan dalam pilkada dikampungku. Aduh, mengapa politik menggapi diri yang baru saja menerima lambang supremasi manusia beken. Ya, aku menolaknya. Entah mengapa aku belum nyaman dengan kehidupan hingar bingar panggung politik padahal jika dilihat dari fee yang diterima sangat besar bagi mereka yang baru lulus. Namanya juga tim sukses, tak pernah tidak sukses..!
“Setiap orang mempunyai kesempatan untuk menjadi orang besar, hanya saja sedikit orang yang memanfaatkan kesempatan itu meski ada sebagian orang yang besar karena ada genisasi dari orang tuanya,mirip buah tak jauh dari pohonnya”
Mirza lagi bijak.
Mirza lagi bijak.
8 Juli 2010
Histeria Word Cup masih saja belum selesai, seluruh dunia sedang riuh dengan pesta bola ini. Pagi ini sedang ada pertandingan antara Jerman Vs Spanyol, pertandingannya cukup seru. Dua Timnas besar yang sudah mapan secara pola permainan. Akhirnya akibat sundulan kepala dari Charles Puyol, jerman pun harus angkat koper dari Africa Selatan mengikuti jejak Italia, Brazil juga Prancis. Pagi ini berita membahas soal UU yang menerangkan tentang Satpol PP yang akan di persenjatai, dan UU itu sudah ditanda tangani oleh Mendagri Gamawan Fauzi 2 Maret 2010. Jelas hal ini mendapat cercaan dari berbagai kalangan, terlebih Satpol PP sangat berhadapan dengan Masyarakat apabila ada penertiban, bisa jadi Rambo mereka!
Muktamar 1 Abad Muhammadiyah pun sudah di tutup di UMY tadi pagi, aku dengar diberita dihadiri oleh Wapres Boediono. Sedangkan ketua Umum PP Muhammadiyah kembali dijabat oleh Din Syamsuddin, ini yang kedua kalinya beliau memimpin Muhammadiyah. Banyak hal yang harus dikerjakan Muhammadiyah diabad kedua ini. Semoga bisa menjawab persoalan zaman yang kian kompeks ini.
12 Juli 2010
Pagi ini pertandingan final Word Cup 2010. Aku hanya nonton di kost saja dan tidak ikut nonton bareng meski temanku mengajak untuk nonton bareng Abu Bakar Ali, badanku remuk semalam jadi tidak bisaikut. Final Word Cup ini mempertemukan antara Spanyol Vs. Belanda, Timnas yang sama-sama belum mengenyam menjadi jawara. Siapa pun yang menjadi jawara sama-sama akan mencetak sejarah baru, begitu juga dengan tempat penyelenggaraan yang baru pertama diadakan di Benua Afrika.
Pertandingannya memang cukup sengit, sehingga harus diadakan babak perpanjangan waktu. Waktu 90 menit tak bisa menumbangkan tim yang saling berambisi merebut jawara. Dibabak perpanjangan waktu ini, sekitar menit ke-116 Iniesta membobol gawang belanda dan belanda pun tak bisa mengejar ketinggalan sampai akhir babak perpanjangan pertama ini. Spanyol telah mencetak sejarah menjadi juara Word Cup 2010. Semua orang mengakui bahwa sebagian pemain Spanyol berasal dari Barcelona, klup tangguh secara tempo permainan. Sedangkan untuk peringkat 3 diraih oleh jerman setelah menumbangkan Uruguay 3-2. Berita masih saja membahas soal kemenangan Spanyol dan persoalan negeri hanya jadi pelengkap saja.
Tulisan ini untuk menyambut di wisudanya 2 orang yang berpengaruh. Selamat kalian berdua. Ha!
Bung Aie (http://www.facebook.com/aie.deriana)
dan Bang Bowo ( http://www.facebook.com/cahyoprabowo1)
Sumber tulisan :
http://cakmakrus.blogspot.com/2011/05/judul-jejak-arah-perjalanan-tebal-375.html
Tulisan ini untuk menyambut di wisudanya 2 orang yang berpengaruh. Selamat kalian berdua. Ha!
Bung Aie (http://www.facebook.com/aie.deriana)
dan Bang Bowo (
Sumber tulisan :
http://cakmakrus.blogspot.com/2011/05/judul-jejak-arah-perjalanan-tebal-375.html
0 comments:
Posting Komentar