“Om, umpah. Om nakal, nakal, nakal!” protes keponakan saya yang baru berusia 2.5 tahun (Aviceina Putri K.) sambil mengacungkan telunjuk kanannya kelangit. Mirip seorang orator yang sedang dalam aksi demonstrasi. Dan dia melakukan protes itu sampai dengan 3 kali—dia protes kepada saya hanya karena saya tak segera membersihkan teh yang saya tumpahkan. Sebenarnya, saya merasa malu dan tersinggung diprotes oleh anak 2.5 tahun. Namun, mengingat saya salah apa boleh buat saya harus cepat menyadarinya dan segera memperbaiki kesalahan apa yang dilakukan.
Protes sebagai sebuah bentuk pertentangan, ketidaksetujuan akan sesuatu menjadi hal lumrah ditengah pemikiran, struktur dan budaya yang sudah mapan. Barangkali kemapanan dan dan persetujuan yang dominan berdiri diatas penindasan terhadap kaum minoritas. Hal ini biasa kita saksikan dibeberapa kasus yang ada dinegeri ini—aksi kenaikan upah oleh buruh, korupsi, kecerobohan manusia akan alam [sebut Lapindo], anti dominasi asing dan lain sebagainya.
Dalam beberapa hal, kaum protes ini lebih mengukai diri sebagai kaum oposan—orang yang ada dibalik aliran oposisi. Sehingga dalam sistem politik dikenal dengan partai penentang dan pengkritik kebijakan politik penguasa yang sedang berkuasa. Sedangkan dalam sistem kebahasaan lebih dikenal dengan pertentangan sebuah dua unsur bahasa sebagai bentuk untuk memperlihatkan perbedaan arti. Keberadaan kaum protes ini sangat diperlukan dalam situasi mana pun. Hal ini untuk menjaga keseimbangan apa yangsedang menjadi konsepsi dan apa yang menjadi kenyataan—dalam pengertian yang lain bisa dianggap sebagai penasehat.
Barangkali saat ini keponakansaya telah menjadi penasehat atas dunia yang ada disekitarnya. Ketika ia melihat apa yang ia pahami tak bisa dinalar dan dibenarkan keberadaannya—setidaknya bukan hanya pipis dan tangis yang ia persembahkan meski hal itu sudah menjadi hakikat dari anak kecil. Dan saya bangga mempunyai seseorang yang bisa memprotes terhadap kesalahan dalam tingkat apa pun—besar atau pun kecil.
0 comments:
Posting Komentar