Surat Waktu Untuk Sosis Gank!

Sebelum kalian membaca surat ini. Aku meminta kalian berpegangan tangan satu sama lain. Aneh ya? Biarlah, aku hanya ingin kalian bisa merasakan derasnya aliran darah sahabat kalian itu dengan penuh rasa cinta yang dalam. Ikutilah tiap aliran darah itu dengan perasaan kalian. hingga pada akhirnya sampai pada terminal kebaikan, bahwa kalian saling membutuhkan satu sama lain.

Barangkali, momentum sejarah konyol kalian-lah yang menemukan arahnya sendiri. meski awalnya menganggap hal itu sebagai sesuatu yang sangat sepele. perlahan dengan tanpa sengaja pertengkaran yang awalnya akrab, perlahan pulang. ia sudah merasa cukup letih untuk menggoda kalian. "kurang ilmuku untuk menggodanya" kata si petengkar. ia merasa kesal pada kalian berempat. Mungkin akibat nama kalian SOSIS (Sosial Oposisi) GANK!


Dari kiri-kanan : Elin (kader IMM Jaksel), Aku dan Sosis Gank! (Septi, Husnu, Rila dan Jenal)

kepada Sosis Gank! yang baik.

Tahukah kalian berempat, bahwa segala apa yang ada di dunia serba dengan kebetulan dan tak pernah kita sangka sebelumnya. Ya, kejutan! dahsyat bukan. yang jelas bukan bom nuklir Heroshima-Nagasaki. Kejutan, tak lain merupakan sebuah ekspresi kebetulan yang lewat tanpa kita diharap dan dipaksakan.

Kejutan inilah yang aku sampaikan pada kalian berdua. Bukan karena kalian layak untuk dikejutkan melainkan waktu-lah yang memintanya. Aku hanya melaksanakan yang sudah direncanakan dan dititipkan waktu untuk-ku.

"untuk membuatkan pelajaran terbaik bagi mereka, kejutkan saja apa yang titipkan ini" bisiknya padaku di malam selasa dan kamis beberapa bulan yang lalu.

"mengapa harus begitu?" tanyaku heran dan kian tak mengerti

"aku hanya ingin mereka mengerjakan sesuatu dengan keadaan waktu yang terbatas. Barangkali dengan inilah mereka lebih peduli dan produktif" jawabnya sambil menunjukkan giginya yang menguning. Agaknya, ia kenal dekat dengan kalian. Nama lengkapnya "WAKTU DEKATMU" begitu, aku lihat di ID card yang menempel dibaju dinasnya.

"baiklah, kalau itu mau-mu. Aku akan mencobanya" jawabku singkat.

Dari pertemuan inilah aku pun mengerjakan apa yang diinginkan oleh waktu. hingga tak jarang kalian protes padaku "telah menjerumuskan pada jurang kebenaran". Entah, apakah kalian marah ataukah senang, aku tak mau memperdulikannya. Barangkali kalian sudah mengerti apa yang diinginkan oleh waktu.

Beberapa hari yang lalu, ia menitipkan salam buat kalian. Saat ini ia sangat berharap bahwa kedepan kalian menjadi orang yang mampu menjadi kalian sendiri. Bukan orang lain yang hanya mengenakan topeng kepalsuan. Topeng yang hanya dipasangkan jika hanya berkaitan dengan kepentingannya sendiri. Ia juga meminta maaf jika apa yang dilakukan pada kalian itu sangat tidak mengenakkan. Namun, perlu kalian ingat ada banyak harapan darinya agar kalian sedikit lebih dewasa dan berfikir jauh kedepan. "Jangan pernah malu untuk bermimpi. Tekanan kiri-kanan hanya semut kecil yang menggantung di kaki kalian" begitulah pesan terakhirnya sebelum ia pulang. Ia, tak mau lagi memaksa lagi. katanya, cukup 2 kali itu saja.

Sosis Gank! beserta tetangganya. Katanya mereka konsolodasi di daerah Malang.

Belakangan, aku mendengar kalian sudah akrab lagi dengan tetangga kalian. Tetangga yang dulu hanya saling tegur cuek mirip bebek mau kawin. Aku bahagia mendengarnya. Setidaknya kepergian kalian ke Malang merupakan bukti bahwa kalian layak untuk bersama, berkembang bersama, peduli bersama dan berani bermimpi seperti yang pernah dikatakan 'Waktu' padaku.

Melihat tetanggamu itu aku tak ragu. Sepertinya mereka mempunyai kemampuan tersendiri dan barangkali tak dimiliki oleh kalian ber-empat. Mirip orang yang ada di film "Kung Fu Hustle". tiap orang mempunyai kemampuan sendiri-sendiri. Oya, orang yang pakai kaos putih lengan panjang dan perempuan berjilbab disebelah kanannya aku sudah sudah lama mengenalnya. Akhirnya, kalian bisa bertemu juga dengan orang yang telah mengajarkanku banyak tentang berhitung dan keinginan masa depan. "semuanya, butuh perencanaan yang matang dan keyakinan" begitu kata mereka dahulu.

Aku juga mendengar kabar kalau diantara tetangga kalian sudah ada yang menjadi Presiden Mahasiswa dan Ketua Partai Kampus. Sampaikan salam-ku untuknya. Barangkali dari merekalah sejarah dan keinginan untuk menciptakan orang baik juga kembali beredar. Nilai kebaikan yang diajarkan sang Guru Merah juga membakar dada mereka. Itu saja harapku.

Perlu, kalian pahami beberapa saat kedepan, Aku akan pergi untuk meninggalkan kalian sebab sudah saatnya kalian menjadi manusia yang dewasa dan berani untuk mengambil keputusan. Keputusan mampu menyelamatkan banyak orang. Dan berani memberikan keputusan terbaik ditengah himpitan keraguan orang dengan kemampuan yang kalian miliki. Aku yakin kalian bisa melakukannya.

Ibu, menyuruhku untuk secepatnya pulang. katanya, pekerjaanku di rumah sudah menumpuk dan segera diselesaikan. Jika tidak, maka uang jajan-ku pun melayang. Hingga aku pun tak bisa mengajak kalian makan Mie Ayam Ceker di Warung Bik Tarmi.
Begitu saja surat yang aku tulis kepada kalian. Kalau ada kesempatan tolong dibalas ya. Itu pun kalau tidak mengganggu aktifitas kalian. Aku tak bagitu buru-buru. Mendengar kabar baik kalian saja aku sudah cukup senang. Sampai jumpa dilain kesempatan

Salam (cm)

4 comments:

Fardian Imam M mengatakan...

wah...ini ganknya cak Makrus ya? ada kadersisasi gak nih? :)

Debu Yandi mengatakan...

kunjungi balik yaa... blog iseng2anku..
http://yandisangdebu.blogspot.com/

Anonim mengatakan...

Kaderisasi ideologis mas bro ;))

Anonim mengatakan...

Oke :))