Pinjam dan Terima Kasih

Sebelum memasuki dua tahun. Saya memang agak protektif terhadap Luna untuk penggunaan smartphone. Entah milik saya atau punya istri saya.

Namun. Sekuat apapun saya menghindarkan Luna dari penggunaan smartphone. Ternyata, di lingkungan ia bermain dan sekolah sebagian besar menjinjing alat yang menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh itu.

Lambat laun pun saya melunak. Saya meminta istri saya agar cukup menyediakan murotal atau lagu anak seusianya: dua tahun lima bulan. 

"Nda. Njam. Mpe njam" ucap Luna tiap kali melihat istri atau HP saya untuk ia mainkan. Kami mencoba membiasakan Luna mengucapkan "pinjam" atas barang yang bukan miliknya.

Luna memang lebih sering pinjam HP istri ketimbang punya saya. Tentu, alasannya karena di HP istri saya ada lagu anak, murotal dan film kesukaannya: Tayo dan Upin&Ipin. Sementara di HP saya paling ia hanya lihat foto atau video kami bertiga. 

 "Ni Ayah. Ni Nda. Ini Mbah. Dedek.." sebut Luna waktu saya tanya foto kami. 

"Luna..." sanggah saya. Sering. 

"Deedeekkk.." jawab Luna. Selalu.

Sementara ini kami masih bisa mengontrol Luna bermain smartphone. Dan semoga seterusnya.. 

"Nda. Mpe Ncas.." pinta Luna kalau sudah bosan atau batere HP istri saya benar-benar sudah habis. 

"Bilang apa?" Tanya istri saya. Kalau Luna mau berhenti main HP. 

"Acciiih..." jawab Luna. 

Setelah itu. Sering saya melihat mereka berpelukan..



0 comments: