Asal Kau Bahagia

Untukmu,

Aku tahu bersamamu adalah pilihan baik yang pernah aku putuskan dalam hidup. Kita melewatkan banyak serangkaian peristiwa yang tidak pernah kita rencanakan sebelumnya. Entah, senang, susah, sedih dan bahagia kamu selalu berada di sampingku. Tapi, entah mengapa belakangan aku merasa ada yang berbeda denganmu. Ya! berbeda. Kamu semakin membuatku gundah. Bukan aku meragukan akan cintamu. Tetapi, semacam ada yang sengaja kamu yang sengaja engkau tutupi. Jauh dari dalam hatimu yang paling dalam. Hingga aku pun tidak mampu menyentuh dan menerka pada sudut mana kamu menyembunyikan sesuatu itu dariku.

Belakangan aku meyadari. Bahwa apa yang kamu tutupi itu adalah perasaan dan cinta lain. Selain yang telah engkau berikan padaku. Aku mengetahuinya saat kamu mulai merasa ringkih, tidak nyaman dan mulai berbohong padaku. Kamu telah memiliki cinta yang lain!

Perlahan aku pun mengetahui dan memahami. Bahwa sesuatu yang telah kamu tutupi jauh di sudut hatimu itu adalah sesuatu yang telah engkau kenal sejak lama—bahkan jauh sebelum engkau mengenalku. Hingga pada titik ini pun menjadi bimbang untuk memberikan keputusan: siapa yang bersalah dalam hubungan ini. Sampai akhirnya, aku pun memutuskan untuk melepaskanmu pergi dengan sesuatu yang cintai. Sesuatu yang telah engkau cintai sejak lama. Sesuatu yang selama ini engkau sebut namamya tiap malam.

Pergilah!

Semoga engkau berbahagia dengannya. Dengan segala bentuk kesunyian dan ketenangan yang salama ini telah engkau rindukan. Peluklah ia erat-erat. Jauh lebih erat dari yang selama ini engkau memelukku. Lepas semua rindumu yang selama ini tertahan bersamaku. Serta berjanjilah, bila engkau tidak akan lagi meninggalkannya dengan alasan apapun. Aku ikhlas dan lapang hati melepaskankamu untuk kembali dengan Iktikaf Ramadan.

Untuk-Mu

Aku titipkan segalanya. Berikanlah mereka keteguhan hati, kebahagiaan dan ketaqwaan.

0 komentar: