Satu Bulan Luna

Hari ini Luna genap satu bulan. Saya dengan istri semacam tidak bisa memendam rasa bahagia dan haru. Bagaimana pun perjalanan Luna sejak dari dalam kandungan hingga ia lahir sebulan lalu, memiliki banyak kenangan yang tidak bisa kami lupakan begitu saja. Yang tentu saja, hal tersebut merupakan pelajaran dan bekal kami untuk selalu belajar 'menjadi' orang tua yang sesungguhnya: membesarkan dan mendidik. 

Melihat ia nyenyak tidur, ditempat main barunya. Terbesit dalam benak saya saat Luna masih berusia tujuh bulan didalam kandungan istri saya. Waktu, itu kami tidak memiliki banyak tabungan untuk persiapan kelahiran. Namun, beruntung ibu mertua selalu mewanti-wanti untuk menyicil kebutuhan Luna saat lahir. Dan lambat laun rejeki semacam hujan yang jatuh dari langit--yang sungguh diluar perkiraan saya dan istri. Sekalipun, istri saya harus melahirkan Luna dengan keadaan cesar di ruang VIP RSIA dekat rumah kami, tanpa tanggungan BPJS dan asuransi tempat istri bekerja karena terkait perjanjian kerja. Tentu, hal tersebut cukup merogok tabungan kami, terlebih saya yang masih dosen IIIb 80%. Alhamdulillah, Allah memberi jalan bahwa: anak selalu membawa rejekinya sendiri hingga kami bisa mengaqiqahi Luna. Namun, yang lebih penting kami sekeluarga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia--tentunya, selalu berusaha untuk belajar. 

Yuk! Belajar bersama, Nak. 



0 comments: