Budak Ambisi

Tak sedikit diantara kita yang merasa bahwa dengan memiliki pendapatan atau kekayaan dengan jumlah tertentu akan membawa kebagiaan tersendiri. Barangkali, dengan semua itu, kita bisa memenuhi kebutuhandan berbagai hal yang sebelumnya pernah pernah dimiliki. Bisa juga dapat memperlancar berbagai rencana yang telah dipersiapkan dalam ruang pikiran. Maka, tidaklah mengherankan jika ada anggapan kadang-kadang manusia diperbudak oleh harta dan alam pikiran yang berasal dari ambisi yang tidak pernah ia bisa kontrol sendiri.

Berkaitan dengan ambisi. Keinginan seseorang untuk memperoleh harta dan mencapai apa yang ia pikirkan. Bisa dipandang sebagai dua sudut pandang yang berbeda, namun pada titik tertentu menemukan pertalian yang cukup unik yakni ambisi itu sendiri. Ambisi akan menjadi pandangan yang berbeda, manakala ambisi tersebut berubah menjadi  sikap 'ambisius', dimana untuk mencapai keinginannya ia dengan suka rela memberikan dampak buruk terhadap diri dan alam sekitarnya. Barangkali, pada titik ini adanya hukum sebab-akibat berlaku. Sedangkan pada persamaan yang lain, sebuah ambisi akan tumbuh dan berkembang secara baik manakala menjadi gerakan tertentu yang dibangun dengan persamaan misi dan persepsi.

Nah, pertanyaan selanjutnya. Apakah ambisi ini akan dibiarkan berjalan secara liar? ataukah dikendalikan secara baik untuk membangun visi dan tujuan bersama?. Barangkali, inilah tugas kita bersama untuk bisa memahami diri sendiriberkaca lebih dalam pada bathin yang murni.


0 comments: