Tak habiskan waktu hanya untuk tadarus siapa yang menang Jokowi-Prabowo versi KPU yang diumumkan hari ini, 22 Juli 2014. Atau bahkan masih meributkan lembaga survei kredibel atau abal-abal. Mari gunakan saling berkaca diri dengan bertaqarrub kepada Tuhan semesta alam dan bertadarus dengan banyak kebaikan. Sebab bisa jadi apa yang kita "persalahkan" atau "singgung srempet" itu: tak ubahnya cerminan kita sendiri. Yang suka mencari pembenaran atas tindakan kita, mencari kesalahan orang lain, merasa pintar atau bahkan merasa paling benar.
Saya: (atau mungkin) kita, telah berikhtiar dengan mencoblos pilihan 9 Juli 2014 kemarin. Kewajiban kita telah terpenuhi, selesai!
Tidak perlu merasa paling benar, paling jago Capres, paling kredibel tayangan TV-nya. Mari habiskan banyak waktu dengan bermesraan dengan Tuhan. Siapa tahu dosa-dosa sistemik kita diampuni tanpa hambatan. Dan, nanti mari kita rayakan kemenangan Idhul Fitri dengan kemenangan dan jiwa baru, semangat baru dan tentunya Presiden baru. Tanpa lagi merasa paling menang dan paling benar.
Mari bersulang: salam perdamaian :)
0 comments:
Posting Komentar