TEPI GKM



Ada beberapa kader IMM, mengaitkan motif saya dan Aminuddin Anwar menulis buku "Genealogi Kaum Merah" sebagai pencitraan untuk Muktamar IMM di Solo. Pertanyaan tersebut tidak saja hadir oleh para kader IMM yang mau terlibat dalam hajatan Muktamar. Tapi, juga oleh kader senior yang saat ini berada di kampus terbaik dunia: via email. 

Dengan berat hati saya menjawab: bahwa, saya bukan calon Formatur, bukan pula calon ketua DPP IMM. Tidak saja pada Muktamar IMM di Solo besok—tapi, untuk seterusnya. Termasuk Aminuddin Anwar sebagai rekan penulis buku ini dan Halim sedyo Prasojo: sosok filantropis project ini. Sekali, lagi kami bertiga, hanya kader biasa dan bukan siapa-siapa—atau hendak beropsesi menjadi apa-apa. Buku ini, sudah kami persiapkan sejak dari 1 tahun yang lalu pengerjaanya dan 5 bulan riset. Ditulis ditengah deadline Tesis kuliah kami masing-masing. Bahkan kami telah bersepakat dari awal penulis: "seluruh pendapatan" dari proses pencetakan buku ini, dihibahkan untuk pengembangan MIM Indgenous School—lembaga creative minorty yang tahun ini sudah berusia satu dekade. 

Sebagai salah seorang penulis buku: saya sangat percaya buku ini, berbeda dengan buku IMM yang telah ada. Karenanya, adanya feedback dari pembaca menjadi sangat berarti untuk saling melengkapi seluruh aspek metodologis dan aspek akademiknya. Itu saja, jawaban singkat saya. Semoga saling mengerti atas—kecintaan yang sama terhadap ikatan. 

“Tepi GKM”—hal yang tertulis di buku Genealogi Kaum Merah :


0 comments: