Pertemuan

Fina, sahabatku.

Selamat ulang tahun ya. Barangkali, tulisanku ini yang kesekian kalinya. Oya, hidup memang tidak terasa berjalan begitu cepat. Dan begitu cepat pula kita memenuhinya dengan kesalahan. Tetapi, memang beginilah hidup. Ia  terus berjalan dan berproses sesuai dengan kaidahnya; baik ataupun buruk.

Ada baiknya pula kita tidak pernah bertemu—bahkan sampai usia persahabatan kita yang sudah beranjak 7 tahun ini. Dan lagi-lagi keunikan dari persahabatan kita karena kita tidak pernah saling bertemu seperti yang sudah sering kita ceritakan.

Dalam sebuah pertemuan ada nasihat dari seorang sesepuh. Nasihatnya itu ialah, jika anak ayam sering berkumpul, bertemu, mengalami dielaktika, benturan permasalahan—juga kepentingan. Perlahan akan mengalami pertengkaran dan permusuhan meski pun mereka berada dalam satu induk. Hal seperti ini juga akan menimpa komunitas manusia dalam komunitas apa pun. Baik dalam komunitas keluarga, organisasi, kenegaraan—dan juga persahabatan. Pertengkaran dan permusuhan itu hadir dikarenakan ketidaksamaan persepsi-individual yang melekat ditiap orang.

Pertemuan semestinya menjadi ruang peleburan beragam dialektika, benturan permasalahan dan juga kepentingan. Barangkali, karena kita tidak pernah bertemu, kita pun tidak pernah bertengkar apalagi bermusuhan :)

Sampai disini, rasanya tidak perlu aku banyak berceramah dipertambahan usiamu kali ini. Cukup singkat saja. Namun setidaknya, kita sama-sama masih bisa berinstropeksi bahwa kehidupan dunia hanyalah persinggahan. Dan pertambahan usia bukan hanya soal perayaan melainkan kesyukuran.

Sekali lagi selamat ulang tahu sahabatku. Sambutlah paket kadoku yang tidak seberapa itu. Karena kado terbesar kita adalah memberitahu kepada banyak orang; termasuk pada pasangan kita masing-masing yang diputus urat cemburunya—bahwa persahabatan kita bukan berasal dari ruang kepentingan—melainkan pertemuan; ruang yang membagiakan seperti yang dialami tiap orang.

Sahabatmu, Muky

Link (gambar)