Kentut




"Kentutmu bau!"
"Agh, buat apa diributkan. Toh, bukan sesuatu yang perlu diperbesarkan"
"Jorok!"
"Rejeki tak terhitungkan. hilang dan asyik. Alhamdulillah"

Kentut!
Mendengar kalimat ini barangkali kita akan dihadapkan pada hal yang sangat jorok, tak beretika dan tak jarang ada hujan hujatan. Hem! siapa yang bisa mempediksi datang dan keluarnya sang gas amoniak itu. Kentut, mirip jalan tengah untuk melihat masa depan dengan gembira tanpa harus melihat kembali masa lalu. melesit bebas bak jalan tol yang luas tanpa penghalang satu apa pun. Jika ada orang yang menyepelekannya bersiapkah menerima beban mules straight, perut kembung, masuk angin, kejang lokal otot perut karena tekanan udara dalam perut dan memicu datangnya panas dalam. Kentutlah kawan dengan tenang. ha!

Kadang ada banyak alibi orang untuk menutupi kesalahan. Mendiam tanpa isyarat dan penyesalan. Hingga orang yang ada disekitar terjadi perdebatan. Berkelahi dengan kata-kata dan tuduhan yang tak berdasar. Jujurlah atas diri dan perbuatan tanpa harus mengharap pujian dari orang lain. Jadilah diri sendiri. Berjalanlah dengan akal sendiri. Sebab hidup hanya untuk merupakan tanggung jawab sendiri.

Jadilah diri sendiri. Seperti kentut yang keluar. Buzzzz!! yang lalu biarlah berlalu.

Jogja, 24 Januari 2012. Saat jelang selesai rapat. He!

0 comments: