Dicuri Diam Diam


Salam, Boi!  
Maukah kau mendengar cerita singkat boi. Ini kisah pribadiku dengan seseorang. Cerita yang penuh kejutan dan harapan. Aku tertarik dengan project “Si Galau Mencari Cinta” mu. Aku punya cerita. Begini cerita singkatnya. Namanya Anisah khofie boi. Aku mengealnya di jejaring social Facebook. Orang yang sekarang kuliah di Malaysia. Dia keturunan Melayu tulen. Sudah 9 bulan aku mengenalnya.  
Pagi ini, 22 September 2011 aku masih berperang dengan insomnia-ku. Iseng aku buka FB-ku dan ternyata Anisah Khofie ulang tahun. Aku pun memposting tulisanku padanya yang sudah aku siapkan sejak sebulan lalu. Tulisan dari rangkaian kata yang jauh dari kata romantic atau pun yang bisa menyentuh perasaan. Karena aku tahu dia orangnya sederhana. Tak gila akan pujian orang. Cukup kata-kata yang bisa membuatnya bisa menganggap bahwa ada seseorang yang memperhatikan dan selalu ada buat dia.  
Fajar menyongsong datangnya pagi ini dengan awan berwarna jingga. Aku terbangun dengan semangat 45. Puhh! bukan main dah. Pagi ini aku chating dengan Khofie untuk sekedar membincangkan resolusi diusianya yang bertambah “Hemm.. sebenarnye, hari ini bukan kebahagiaan buatku. Umurku berkurang dan amalku sedikit. Rasanya ingin menangis. Semoga kite termasuk orang yang diridhoi-Nya”. Ucap Khofie. Dan sekarang kami masih berteman meski belum bertemu. Dan entah mengapa aku rasa perasaan lain dalam hatiku. Aku mencintainya.  
Tolong boi kasih tanggapan atas tulisan ini. Baik atau buruk. Paling gak kamu bisa menjadi dokter buat kegalauanku. Macam Pak Cik Andrea Hirata yang bisa buat tertawa puas. Jika Andrea Hirata mempunyai pasukan. Maka aku berada dalam barisannya. Aku suka karya Bang Andrea juga Boi.  
Tuan M.I.R.Jatim
Sebelumnya, buat Tuan M.I.R  saya mengucapkan banyak terima kasih telah menyempatkan waktu untuk sekedar mengintip Blog [ala kadarnya] saya ini. Sungguh saya tersanjung.

Persahabatan biasanya menjadi keluarga kedua dalam kehidupan kita. Sababat merupakan orang terdekat yang bisa memahami ragam keadaan diri yang sedang sedang dialami. Keberadaan sahabat mendapatkan tempat tersendiri untuk bisa diposisikan sebagai orang bisa memberi kontribusi positif dalam menjalani hidup. Saling melengkapi, memahami, membutuhkan dan lainya sebagai ciri arti sahabat.

Tak ada yang salah dalam persahabatan. Jika akhirnya ada perasaan cinta yang lebih dari sekedar sahabat. Barangkali karena sudah saling mengerti satu sama lain. Tak seorang pun bisa menolak perasaan cinta terhadap sesuatu. Cinta selalu hadir dalam perasaan yang halus dan tak bisa diwaktukan—semu, serba tiba-tiba juga penuh kekagetan. Anggaplah kekagetan dalam cinta sebagai hadiah yang membahagiakan. Proses persahabatan merupakan proses memahami dan memaknai. Meski tidak ada yang tahu ending dari persahabatan. Yang bisa kita lakukan hanya tetap memelihara dan menjaganya agar tetap menghargai perbedaan dalam persahabatan

Masalah perasaan cinta Tuan M.I.R terhadap Khofie. Sebenarnya saya sendiri tidak mengerti secara lebih dalam. Yang bisa menjawab atas perasaan Tuan hanya Tuan sendiri. Biasanya, orang yang sedang falling in love saat bercerita pada seseorang sebenarnya bukan mencari solusi atas pertanyaannya. Melainkan mencari pengakuan bahwa “ada cinta” yang tumbuh dan tak bisa tertahan. Makanya, saya ingin berusaha menjadi pendengar yang baik atas perasaan Tuan dan berupaya memberi tanggapan objektif walaupun tidak menemukan jawaban yang memuaskan—cinta, hanya bisa dirasakan oleh mereka yang sedang jatuh cinta. itu saja, Tuan.

Jika kita jatuh cinta, yang bisa dilakukan pada orang yang kita cintai adalah mencoba untuk memberi isyarat dan ungkapan bahwa kita mencintainya. Karenanya, dalam hal percintaan yang paling dominan dan harus dijaga hanyalah ketertarikan dan penghargaan. Ketertarikan bukan selalu soal simbol cantik-tampan melainkan kenyamanan. Sedangkan penghargaan merupakan cara untuk memberi ruang ekspresi untuk bisa mewarnai, penegasan dan kebebasan akan kediriannya—Dan menghidupkan kebebasan tak lain cara mendekatkan dirinya pada yang Maha cinta—Tuhan.

Sekiranya kita sudah sampai pada satu titik pemahaman. Dan menuju pada tahapan cinta yang lebih mulia dengan cara merekatkan kesamaan dalam satu bingkai ke-halal-an dimana Tuhan menjadi satu-satunya tujuan untuk melangkah. Alasan yang rasional dari semua itu akan tertuju pada dua hal. Pertama, menjadikan kejujuran sebagai fondasi atas segala hal yang ingin diraih. Kedua, pembagunan keluarga yang mampu membangkitkan kebahagiaan sebagai sebuah proses peribadatan terhadap Tuhan. Dan inilah bukti atas pendalaman dan pemahaman cinta-Nya—saya dan Tuan M.I.R belum sampai pada tahap yang kedua ini.


Tuan M.I.R yang galau


Kekagaulan merupakan bukti dari kegelisahan. Galau hanya ruh untuk bisa mencari jalan keluar dari apa yang sebenarnya tak kita anggap buntu. Dan sebaiknya kita menjadi galau ketimbang menafikkan pertambahan kebaikan ditengah kenyamanan. Galau hanya sementara sebab kabahagiaan dan kebaikan kita dimasa yang akan datang merupakan hak—dan hal itu tak bisa kita pilih sebagai pilihan.


Tuan, saya teringat pada film India yang dulu pernah saya tonton dan barangkali Tuan sudah pernah menontonnya meski tak jarang ada film India diakhiri dengan meninggalnya tuan Takur, polisi datang terlambat, menari dibalik pohon dan lainnya. Judul film itu “Chory Chory Chupke Chupke” kalau tidak salah artinya “dicuri diam-diam”. Film yang dibintangi oleh Salman Khan, Rani Moherjee dan Preity Zinta. Film itu menggambarkan seorang lelaki yang mempunyai istri yang sama-sama saling mencintai. Namun, hanya karena sang istri tak bisa memberikan keturunan. Mereka mereka berdua sepakat menghadirkan orang ketiga dalam kehidupan rumah tangga mereka. Akhirnya, ada seorang Tuna Wisma bersedia (diperankan Preity Zinta) menjadi istri sang suami dengan kesepakatan setelah mempunyai anak akan diberikan sejumlah uang. Akhir kisah ternyata, sang tuna wisma juga ikut jatuh cinta. Aku kutipkan salah satu klip lagunya.


Tuan M.I.R, secara diam-diam telah mencuri cinta dari Khofie. Dan itu lagi-lagi saya sampaikan bukan kesalahan. Tuan menghadirkan cinta yang tak biasa. Hadir pada tiap Khofie membutuhkan dan mengharapkan ada seseorang yang bisa merebahkan kepala saat ia terlelah dengan masalah— saya tidak tahu, sampai kapan Tuan menikmati perasaan itu sendirian. bersembunyi ditengah perasaan yang meluap. Ungkapkan saja Tuan! Tak perlu bicarakan soal ada balasan atau tidak. Ada cacian atau tidak—cinta kadang melumpuhkan rasionalitas. Biarlah perasaan Tuan mendapatkan pasangannya sendiri. Namun, saya hanya bisa berpesan bahwa biasanya. Cinta yang terbangun diruang maya hanya baru bicara soal baik-baik bukan baik-buruk. Sedangkan dalam kehidupan nyata kita membutuhkan baik-buruk sebagai penyeimbang atas attitude yang tak bisa ditolak—kenali secara lebih dalam alam cinta, Tuan. Lebih dalam lagi, jauh lebih dalam.

Itu saja tanggapan saya Tuan M.I.R. Barangkali Tuan belum bisa mendapatkan jawaban. Setidaknya Tuan sudah sedikit lebih lega dengan menceritakan perasaan cinta, Tuan. Saya ikut bersulang. (cm)

Link (Video)
Link (gambar)

6 comments:

Nandria mengatakan...

mereka tdk butuh jalan keluar, hanya saja butuh didengarkan

man jadda wajada mengatakan...

Syukron atas share-nya..
Bermanfaat..!

Imam mengatakan...

Cak Makrus...keren blognya..
kunjungi blog saya juga yaa

http://www.fardian.web.id/

thankzz

Fardian Imam M mengatakan...

keren masss...

Amirudin mengatakan...

subhanallah,,, segitu dalamnya cintamu kepadanya boiii

Anonim mengatakan...

Hehe..