"Ayah, lebaran
ini Nda nggak libur. Soalnya harus opname ATM di kantor" ucap istri saya
beberapa waktu lalu saat jelang lebaran.
"Oh, iya?"
"Iya. Kali ini dapat tugas karena yang lain pada jauh
mudiknya. Kan, kita nggak mudik ke Madura lebaran ini. Jadi, bisa saling
bantu" terang istri saya. Menurutnya saat lebaran pengambilan uang oleh
para nasabah cukup banyak, tak hanya nominalnya namun juga jumlah nasabahnya.
Tentu, semua itu untuk memenuhi kebutuhan lebaran dan mudik.
"Oke. Kita lebaran dan liburan sambil bekerja"
sahut saya sambil mengangkat kedua alis. Istri saya pun menghampiri saya,
kemudian memeluk erat bersama si baby yang sedang dikandungnya.
Kini, usia kandungannya berusia 8 bulan. Saya pun
mengantarkan istri saya ke kantornya. Meski hanya untuk sekadar mengecek jumlah
uang tersedia, jaringan dan opname ATM. Kami hanya mencoba membagi waktu dengan
kebersamaan dan kebahagiaan para nasabah dan pemudik. Sekali pun dengan cara
terkecil. Apalagi, dalam dua hari sekali isi uang di ATM dapat limit akibat
derasnya pengambilan, entah untuk memenuhi kebutuhan ataupun diberikan pada
sanak saudara.
Lebaran kali ini, sekaligus menjadi lebaran kedua saya tidak
ikutan tradisi mudik sejak memutuskan merantau dari tahun 2002. Pada saat
kuliah dan lebaran kali ini yang sedang belajar menjadi suami siaga untuk istri
dan si baby yang diprediksi akan lahir akhir bulan depan. Kuatlah anakku,
sebagaimana kuatnya ikatan dan doa-doa kita:-)
Report dari (Instagram)
0 comments:
Posting Komentar