Jalan dan hujan

Terkadang aku cukup mengeluh dengan pekerjaan yang cukup memakan waktu dan pikiran. Dan seakan menjadi hakikat pekerja sosial bahwa harus sabar menghadapi keadaan masyarakat yang didampingi. Sudah satu minggu aku melakukan pendampingan pendirian Lembaga Keuangan Mikro yang ada di daerah Slemantepatnya di daerah Seyegan
Pertemuan dengan masyarakat selalu malam hari. Maklum saja mayoritas penduduknya petani. Seharian berada disawah mengais iba dari tanaman yang menacap di pusar bumi. Hidup kadang membutuhkan perjuangan panjang teman begitu juga denganku yang masih belum mempunyai pekerjaan yang tetap. Hingga membuat orang tuaku merasa ragu dengan masa depanku kelak. Dan seperti biasa hidup memang harus dihadapi dengan senyuman dan rasa syukur. Aku tak menyesali keadaan ini. Malah senang bertemu dengan masyarakat yang benar-benar masih membutuhkan tenaga dan juga ilmu yang aku pelajari.
Sore ini aku berangkat dengan hujan-hujanan. Padahal aku baru pulang kuliah dan harus mengisi pelatihan sampai jam 22.30 malam. Aku harus memaksakan badanku yang sudah lemas. Yang sedari tadi di forsir dikampus. Menerima Pendidikan Bermatabat dari Pak Ali Abdel Moneim, B.S., Dip., M.Si. Kalau kalian ingin tahu beliau [Klik!] saja link ini : http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=3267 beliau yang duduk paling kanan. Cara mengajarnya yang menggunakan pendekatan filsafat kadang membuat jenuh teman sekelas. Tapi logika beliau cukup bagus dalam menyampaikan data meski pada penjelesannya tidak terlalu lama. Selesai itu harus mengikuti kuliah yang berikutnya dan pulang selesai Ashar. Perjalanan ke Sleman butuh 45 menit. Desir angin dan tembakan air dari langit membuatku menggigil.
Pelan-pelan hujan pun pulang, katak masih bernyanyi, jangkrik melolong. Aku menunggu kedatangan kaum tua yang menggigil dan nakal dengan jadual. Berharap lancar dan pulang dengan selamat. Menemuimu dalam ruang tidurku. Seperti kemarin. Seperti biasa..
Aku pulang dengan rasa lelah yang tak tersampaikan—Jalan, hujan, pulang, tidur dan bermimpilah dengan nyenyak. senyenyak mungkin!
Suronatan, 20/11/2011

0 comments: