Cuplikan Si Kaya dan Si Miskin


Suatu ketika aku berjumpa dengan seorang kawan lama. Kami sudah lama tak bertemu sejak perpisahan kami waktu SMA. Ia becerita masalah kondisinya yang sangat sulit untuk mencari kerja (tepatnya mencari uang). Baginya jaman yang serba kisruh ini, sudah tak ada ruang bagi orang sepertinya untuk mengakses pekerjaan layak dan kesehatan apalagi pendidikan tinggi yang menurutnya sedari tak mampu ia jangkau.


Sekarang dia mengalami kondisi yang sangat sulit, ia terdepak dari pekerjaannya yang serabutan disebuah toko bangunan sebab ada teman kerjanya yang menfitnah ia segabai seorang maling. Sampai pertemuannya denganku ia masih saja menganggur dan tak tahu apa yang harus ia kerjakan. Ia mengatakan padaku “kenapa ya, dunia ini kadang aneh dan selalu tak berpihak dengan mereka yang miskin”.

Aku hanya mampu memberikan jawaban yang sifatnya masih normatif dan memberikan semangat bahwa orang miskin itu bukan hanya dirinya sebab dibelakangnya masih ada 32,53 juta jiwa atau 14,15% berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang baca dari Koran beberapa waktu yang lalu. Aku harus menyadari bahwa aku juga bagian dari lingkaran itu. sebab sampai saat ini, aku masih bersembunyi dibawah ketiak status mahasiswaku.

Perjumpaanku dengan kawanku penuh dengan rasa canda dan tawa, namun masih berfikir mengenai kehidupan hari esok dan masa depan. Ia memintaku untuk menjelaskan segala hal yang aku dapat selama aku menjadi seorang mahasiswa. Ia hanya ingin mengetahui apa sebenarnya yang aku kerjakan selama kuliah kok bilang kadang sibuk organisasi. Kita pun berdiskusi meski ia merokok dikamarku yang tak ada kipas anginya. Beh..

Aku memperlihatkan padanya daftar orang-orang kaya di Indonesia menurut majalah Forbes yang aku dapat dari temanku beberapa waktu yang lalu. Ia sangat kaget dan setengah tak percaya kalau dinegeri yang ia anggap susah untuk mencari pekerjaan ternyata ada orang orang kaya yang mempunyai kekayaan yang menjulang.


1 R Budi &Michael Hartono USD 7 miliar
2 Martua Sitorus USD 3 miliar
3 Susilo Wonowidjojo USD 2,6 miliar
4 Aburizal Bakrie USD 2,5 miliar
5 Eka Tjipta Widjaja USD 2,4 miliar
6 Peter Sondakh USD 2,1 miliar.
7 Putera Sampoerna USD 2 miliar.
8 Sukanto Tanoto USD 1,9 miliar
9 Anthoni Salim USD 1,4 miliar.
10 Soegiharto Sosrodjojo USD 1,2 miliar
11 Low Tuck Kwong USD1,18 miliar
12 Eddy William Katuari USD 1,100 miliar.
13 Chairul Tanjung USD 990 juta.
14 Garibaldi Thohir USD 930 juta
15 Theodore Rachmat USD 900 juta
16 Edwin Soeryadjaya USD 800 juta
17 Trihatma Haliman USD 750 juta
18 Ciliandra Fangiono USD 710 juta
19 Arifin Panigoro USD 650 juta
20 Murdaya Poo USD 600 juta.
21 Hashim Djojohadikusumo USD 500 juta
22 Kusnan & R, Kirana USD 480 juta
23 Prajogo Pangestu USD 475 juta.
24 Harjo Sutanto USD 470 juta
25 Mochtar Riady USD 440 juta
26 Eka Tjandranegara USD 430 juta.
27 Ciputra USD 420 juta.
28 Hary Tanoesoedibjo USD 410 juta.
29 Sandiaga Uno USD 400 juta.
30 Boenjamin Setiawan USD 395 juta.
31 Alim Markus, USD 350 juta.
32 Aksa Mahmud USD 330 juta.
33 Sutanto Djuhar USD 325 juta.
34 Kartini Muljadi USD 320 juta.
35 Soegiarto Adikoesoemo USD 300 juta.
36 George Santosa Tahija & Sjakon George Tahija, USD 290 juta.
37 Paulus Tumewu, USD 280 juta
38 Husain Djojonegoro, USD 260 juta.
39 Bachtiar Karim, USD 250 juta.
40 Kris Wiluan USD 240 juta.

Aku memberitahu kalau orang terkaya urutan pertama diatas adalah pemilik Paprik Rokok Djarum. Ia tak percaya dan malah mengatakan padaku, kalau sedang bercanda. Aku menjelaskan padanya kalau saat ini aku sudah berhenti merokok dan terlebih aku tak menambah kekayaan para pemilik parik rokok. Ia pun dengan sigap mematikan rokok sambil mengatakan “Anjing.. aku ditipu!”.

Memang sudah menjadi pekerjaan orang miskin yang selalu curiga dengan mereka yang kaya dan tak rasional ditengah masyarakat yang termarjinalkan dan bangsa yang sudah mulai bangkrut ini. Aku tak tahu kawanku itu mau berhenti merokok atau tidak, tapi yang jelas sejak ia matikan rokoknya tadi, ia tak merokok lagi. Aku berharap ia berhenti merokok sebab sekarang dia sudah pulang kedaerahnya dan HPnya pun sudah tak aktif lagi untuk aku hubungi..

18 November 2009

0 comments: